Quantcast
Channel: Olive's Journey
Viewing all articles
Browse latest Browse all 367

Hikmah Perjalanan Bersama Air Asia

$
0
0

Satu hari di pertengahan 2008, sebagai pejalan yang mulai membangun mimpi berkeliling dunia; saya berkesempatan menghadiri Welcoming Airbus A320 yang dihelat oleh PT. Indonesia AirAsia di Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta (Soeta), Cengkareng. Sudah menjadi rahasia publik, AirAsia (AA) yang mulai beroperasi di Indonesia pada 2004 setelah mengakuisisi Air Wagon Internasional (AWAIR) adalah salah satu maskapai penerbangan murah (low cost carrier) terbaik di Asia.

air asia

Air Asia Welcoming Airbus A320

Ketika diperkenankan untuk melihat interior pesawat, dalam hati terbersit harap; satu waktu bisa menikmati penerbangan murah dengan airbus 320-nya AA.Kesempatan itu pun tiba di penghujung tahun yang sama saat berhasil mendapatkan tiket murah Jakarta – Makassar pp setelah begadang di depan layar monitor. Sayangnya, pada penerbangan perdana dengan AA tersebut justru pengalaman pahitlah yang dipetik.

air asia

Mengintip ruang cockpit A320

Penerbangan sore itu mengalami penundaan yang membuat penumpang menunggu tanpa kepastian kapan akan diterbangkan dari Soeta. Tertundanya penerbangan hingga nyaris tiga jam menimbulkan runtunan kerugian lainnya. Tiket bus yang telah dipesan jauh-jauh hari untuk melanjutkan perjalanan dari Makassar menuju kampung halaman hangus. Sementara untuk mendapatkan tiket di hari berikutnya sudah tak mungkin dikarenakan semua bus fully booked hingga jelang malam pergantian tahun. Pasrah!

air asia

Shuttle bus yang menghantar ke tangga pesawat

Jika merunut Keputusan Menteri Perhubungan No 25 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara mengenai kompensasi yang harus dibayarkan oleh maskapai penerbangan jika terjadi keterlambatan, seharusnya malam itu kami mendapat makan malam. Tapi hingga keberangkatan tak terlihat kotak-kotak konsumsi yang dibagikan kepada calon penumpang yang capek menungu di ruang keberangkatan.

Oh maaaaak, rasa lapar mulai melanda! namun cobaan jelang malam natal belum berakhir. Sesaat usai mendarat di Hasanuddin Makassar jelang pk 24.00, saya pun meradang karena bagasi saya dan sebagian besar penumpang sengaja ditinggal AA di Soeta dengan alasan pesawat kelebihan beban! Tidak terima dengan alasan yang dikemukakan oleh petugas di ground floor serangan fajar digelontorkan kepada sejumlah nama yang ditemui di acara Welcoming Airbus A320.

air asia

Demo jelang pagi di ruang lost & found Hasanuddin, Makassar

Meski tak mendapat jawaban yang memuaskan, capek dan lapar memaksa kami meninggalkan Hasanuddin dengan gontai setelah sebelumnya mengisi perut di salah satu warung makan Padang yang masih buka dan memegang janji AA yang akan menitipkan bagasi pada penerbangan pertama esok pagi.

Apakah kemudian saya kapok terbang bersama AA? Rasa itu sempat mengemuka ketika kembali ke Jakarta dengan AA. Bertahan beberapa waktu tak tergoda untuk mencari tiket murah ketika AA mengeluarkan promosi. Kubu pertahanan itu perlahan goyah ketika tergoda untuk mencairkan voucher yang diberikan oleh AA sebagai wujud permintaan maaf dan kompensasi dari pengalaman tak mengenakkan saat terbang di penghujung 2008.

air asia, changi airport

Mendarat dengan AA di Changi, Singapura

air asia

Boarding pass CGK-SIN 2009 ;)

Pelangi biasanya muncul usai hujan membasahi bumi, percayalah rasa manis akan dikecap di ujung rasa pahit. Voucher senilai 400ribu itu akhirnya ditukarkan dengan tiket pp Jakarta – Singapura. Belajar dari pengalaman sebelumnya dan menghindari berurusan dengan bagasi; kali ini saya terbang hanya memanggul backpack untuk perjalanan 4 hari 3 malam. AA mengajakku melangkah dari zona nyaman, menikmat perjalanan seorang diri menyusuri sudut-sudut bersejarah kota yang didirikan oleh Stamford Raffles pada 1819.

air asia

Air Asia di LCCT Airport jelang terbang ke Kuala Terengganu

Mendadak teringat pengalaman terbang dengan AA bulan lalu saat menghadiri Terengganu International Squid Jigging Festival (TISJF) 2014 di Kuala Terengganu. Waktu transit di LCCT airport, saya mengalami kendala self check in untuk penerbangan lanjutan. Kode booking yang tertera di tiket tidak terdeteksi oleh mesin meski telah berpindah kios hingga tiga kali. Berkejaran dengan waktu, saya menggamit lengan salah satu petugas berseragam merah yang lewat di depan mata dan menjelaskan masalah yang saya temui di kios check in. Si petugas baik hati ini mengajak saya berlari ke salah satu konter yang berderet di dalam ruang Penyerahan Bagasi Antar Bangsa, membantu mengecek status tiket di sistem lalu menggeret saya kembali ke kios chek in untuk mencetak boarding pass. Ketika potongan kertas itu keluar dari mesin, terbebaslah saya dari rasa was-was menjelang boarding.

menu air asia

Spaghetti Chicken Bolognaise salah satu sajian yang ditawarkan AA, pengganjal perut dalam penerbangan singkat KL – TGG :)

Jika engkau menginginkan sesuatu, alam semesta akan bersatu membantumu mewujudkannya – [Paulo Coelho, The Alchemist]

Segala sesuatu di muka bumi ini terjadi seturut rencanaNYA. AA telah membawa langkah menjejak di beberapa destinasi wisata. Membuka mata untuk belajar melihat sisi positif dari setiap proses yang dijalani meski terkadang pahit yang ditemui dalam setiap perjalanan (hidup). Now Everyone can FLY, saleum [oli3ve].

***

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog “Bagaimana AirAsia Mengubah Hidupmu?” dalam rangka 10 tahun AirAsia di Indonesia.



Viewing all articles
Browse latest Browse all 367

Trending Articles