Quantcast
Channel: Olive's Journey
Viewing all articles
Browse latest Browse all 367

Lagu Pengantar Kematian

$
0
0

Jumat pagi pk 07.30 … musik nan melankolis perlahan mengalun mengiring roda kendaraan merayap menjauhi Mampang ke arah Simatupang yang mulai padat. Sayup suara Ibu EM terdengar mengikuti alunan musik menyambut pagi.

Sunday is gloomy
my hours are slumberless
dearest the shadows
I live with are numberless

Little white flowers
will never awaken you,
not where the dark coach
of sorrow has taken you

Angels have no thought
of ever returning you
would they be angry
if I thought of joining you?

Gloomy Sunday

Berjalan dipayungi langit Jakarta yang biru dengan senyum mentari pagi cerahkan hati, bangkitkan semangat baru untuk memulai hari. Tapi kenapa lagunya mellow, meski langkah diawali dengan tutup mata ucap syukur? ;)

museum taman prasasti

Angel @Museum Taman Prasasti, Jakarta

“Kamu tahu cerita di balik lagu ini, Nduk?” sembari ‘nyetir mendadak Ibu menghentikan senandungnya dan melirik ke arahku.
“Gak, tapi dari dulu suka dengar lagunya.” Yeaaaah, lagu-lagu mellow memang paling jos ‘nancap di kuping, apalagi buat yang lagi galau hahahaa.

“Ini lagunya Lazzlo Javor. Kalau kamu coba cari infonya, kamu akan menemukan bahwa ini satu-satunya lagu yang diciptakan dan menjadi sangat terkenal. Karena setelah lagu ini direlease penciptanya tak menulis lagu lagi. Dia mati bunuh diri.”
“Hmmm … liriknya memang sedih, ditinggal kekasihnya?”
“Ho oh … mbuh itu istri atau tunangannya yang mati ….”

Di sela obrolan dengan topik yang loncat sana sini, Gloomy Sunday terus mendayu-dayu. Vége A Világnak dalam bahasa aslinya, gubahan komposer Hungaria, Rezso Seress pada akhir 1932. Liriknya ditulis oleh Lazzlo Javor sehingga terciptalah sebuah komposisi lagu berupa ramuan kata yang indah dan musik yang mendayu hmmm .. tepatnya mengiris kalbu, Szomorú Vasárnap.

Di balik indahnya rangkaian kata dan nada, lagu ini adalah lagu orang depresi berat karena terinspirasi dari kandasnya perjalanan kasih penciptanya yang ditinggal mati kekasih jiwanya. Banyak yang menjadi korban setelah mendengarkan lagu ini. Mereka yang depresi karena beragam tekanan hidup pada era 30-an, setelah mendengarkan lagu ini makin terpuruk emosinya, hilang pengharapan lalu mengambil keputusan untuk menyudahi hidupnya dengan mati.

Kuatkan dan teguhkanlah hatimu. Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, kemana pun engkau pergi – [Yos 1:9]

Tuhan ijinkan tekanan dan masa-masa sulit hadir dalam perjalanan  kehidupan ini sebagai ujian untuk naik level ke jenjang kehidupan yang lebih tinggi. Mari merenungkan dan melihatnya dengan contoh yang kasat mata. Seorang bayi ketika baru lahir tak langsung bisa berlari bukan? Ada jenjang yang harus dilaluinya, dari makhluk yang sepenuhnya bergantung pada orang di sekitarnya, perlahan mulai belajar tengkurap. Lalu merangkak, belajar untuk duduk kemudian berdiri dengan berpegang dan bertumpu pada benda di dekatnya. Ia belajar melangkah hingga saat kakinya mulai kuat menjejak dia akan berlari ke sana kemari. Kadang tangisnya pecah kala usahanya tak berhasil, tapi semangat dari orang-orang di sekelilingnya membuat dia bangkit, berusaha hingga senyum dan tawa menggemaskan memenuhi wajahnya.

Tak terasa halte tempat perhentian sudah di depan mata, Ibu melanjutkan perjalanan ke Bogor; saya lanjut dengan kendaraan umum ke kantor. Pk 11 … pasang earphone menikmati suara lembut Ibu berbagi inspirasi lewat The New You Program di Cherryblack. Self Discovery Program, bagaimana menjadi manusia seutuhnya dengan mengenal, menerima dan mengembangkan potensi diri. Inga inga! setiap Jumat pk 11 stay tune di streaming Cherryblack dengerin Perempuan  Keumala berbagi inspirasi Self Theraphy!

Meski senang menyusuri jejak-jejak sepi di antara nisan bisu, tak berarti semangat dan langkah hidup ini tertumpu pada senyap dan muramnya taman peristirahatan. Hidup adalah anugerah yang diberikan secara cuma-cuma oleh Sang Pencipta, kita diberi satu kesempatan untuk mengisinya dengan aspirasi dan inspirasi. Masalah hanyalah bagian dari proses untuk menuju kedewasaan iman. Maka hendaklah disikapi dengan bijaksana, jangan jadikan masalah sebagai kambing hitam apalagi jadikan kita orang yang putus pengharapan.

Ketika masalah datang hadapi dengan lapang dada, jangan biarkan dia menarik, menghanyutkan dan menggulungmu dalam pusaran palungnya yang dalam. Bangkit! temukan jalan keluarnya. Orang di sekeliling kita adalah penyemangat, namun semua sorak-sorai itu akan sia-sia bila dari dalam diri sendiri tak ada usaha untuk bangkit. Self healing, self therapy! Miliki hidup yang punya pengharapan! Bersyukur untuk setiap anugerah dan kasihNya.

Alunan Gloomy Sunday telah berganti … Rezso yang dilanda depresi berat karena karyanya dicap sebagai lagu bunuh diri sehingga sempat dilarang; putus harap. Ia tak yakin bisa menuliskan hit keduanya; ia pun berusaha untuk mengakhiri hidupnya dengan melompat dari jendela lantai 8 apartemennya. Meski selamat, Rezso ditemukan mati di rumah sakit dengan seutas kabel di lehernya pada hari ini, 46 tahun yang lalu di usia 68 tahun. Hari itu, 11 Januari 1968 adalah hari Minggu, kemudian dikenal dengan Gloomy Sunday, Minggu kelabu. Sahabatnya Lazzlo, meninggal pada 21 Desember 1956 karena serangan jantung.

Saya lalu teringat pesan Natal yang disampaikan dengan sederhana oleh Romo Jost Kokoh Pr agar mudah diserap umatNya dalam ibadah Natal Kamis malam di Auditorium Bank Mega, Jakarta. Orang Kristen/Katolik harus memiliki HIK! Bukan HIK, Hidangan Istimewa Kampung ala Solo lho ya. Tapi HIK adalah HARAPAN, IMAN dan KASIH (1 Kor 13:13). Kalau Pdt Agus Lutan di ibadah awal tahun bilang begini,”harga jengkol semakin tinggi, hidup di masa depan semakin susah tapi orang yang punya harapan akan dapat bertahan!”

jesus is love

JESUS is the center of my life

Lebih keras lagi pesan Pdt Anthony Chang di hari Minggu pertama 2014 lalu,“Hanya orang mati yang tak merasakan masalah lagi. Bila engkau sudah tak punya harapan, mati sajalah!“ Di akhir khotbahnya, usai doa Pak Anthony mengajak jemaat yang pada usap-usap mata dan lap ingus karena tertohok pesan Tuhan bersuka cita dan mensyukuri hidup dengan bersorak lagukan pujian:

Hidup yang kupilih membuatku berarti
karena Yesus Tuhan, tempatku percaya dan berharap
Kubuka mataku, lihat seklilingku
kuharus nyatakan kebenaranNya yang membebaskan
karena kuasaMu, karena kehebatanMu
kudapat lakukan perkara besar yang Engkau janjikan

Perlahan namun pasti, tanya Pdt Anthony Chang kembali berdengung di kepala. Mari bersama kita renungkan,”Umur berapa saudara sekarang? Masihkah engkau akan mengatakan God is Good ketika masalah datang menghampirimu?” Beri waktu untuk hatimu berpikir, jika sudah temukan jawabannya silakan jawab sendiri di dalam hati. Pilihlah lagu pengantar kematianmu dengan bijak, lagu yang bisa menginspirasi orang lain bukan patahkan semangat. Have a bless week end, saleum [oli3ve].



Viewing all articles
Browse latest Browse all 367

Trending Articles